Mengeluh adalah hal yang normal dilakukan setiap manusia. Mulai dari hal sepele hingga besar, rasa-rasanya kehidupan manusia tak lepas dari yang namanya mengeluh. Namun, orang cerdas paham betul ada beberapa hal dalam hidup yang tidak akan mereka keluhkan. Apa itu?
Mengeluh bisa menjadi cara untuk mengeluarkan kekecewaan, beban emosional, atau rasa frustasi dalam diri. Namun, jika dilakukan terus menerus tanpa henti maka bisa berdampak negatif pada kehidupan. Oleh karena itu, mengeluhlah seperlunya dan secukupnya.
Nah, menurut psikologi, ada beberapa hal yang tidak akan dikeluhkan oleh orang-orang cerdas. Yuk, simak jawabannya!
Kesalahan di Masa Lalu
Orang cerdas tidak pernah mengeluh tentang kesalahan yang pernah mereka buat di masa lalu. Mereka mengakui kesalahan yang pernah mereka lakukan, tetapi mereka tidak mendefinisikan siapa mereka sekarang berdasarkan kesalahan tersebut.
Orang yang benar-benar cerdas melihat kesalahan masa lalu mereka sebagai langkah penting menuju kesuksesan. Mereka menganalisis tindakan mereka dan menganggap diri mereka bertanggung jawab untuk tidak membuat kesalahan yang sama dua kali, sehingga kesalahan apa pun yang mereka lakukan dapat dijadikan sebagai pembelajaran.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Cognitive Neuroscience, otak manusia memiliki mekanisme bawaan yang bertindak sebagai "sinyal peringatan dini" untuk membantu kita menghindari kesalahan yang pernah kita buat di masa lalu. Peneliti dari University of Exeter menemukan bahwa mekanisme ini bereaksi dalam 0,1 detik untuk memberi tahu kita tentang hal-hal yang menyebabkan kita membuat kesalahan sebelumnya.
"Agak klise untuk mengatakan bahwa kita belajar lebih banyak dari kesalahan kita daripada dari keberhasilan kita," kata profesor psikologi Andy Wills. "Tetapi untuk pertama kalinya kita telah menetapkan seberapa cepat otak bekerja untuk membantu kita menghindari kesalahan yang berulang."
Orang cerdas paham betul bahwa mreka tidak bisa mengubah masa lalu, tidak peduli seberapa sering mereka merenungkan kesalahan yang telah diperbuat. Apa yang bisa dilakukan adalah belajar dari keaslahan dan berjalan maju melanjutkan kehidupan.
Pencapaian Orang Lain
Terkadang kita mungkin merasa iri melihat pencapaian orang lain dan kehidupan sukses yang sedang mereka jalani. Namun, orang cerdas paham betul bahwa mengeluhkan prestasi orang lain dan membandingkan diri sendiri tentu tidak akan berdampak baik pada diri sendiri.
Orang cerdas mampu memisahkan nilai diri mereka dari keberhasilan orang lain, karena mereka tahu bahwa terlalu terjebak dalam perangkap perbandingan hanya akan membuat mereka merasa buruk tentang diri mereka sendiri. Mereka menyadari bahwa kemenangan orang lain tidak serta merta berarti mereka kalah.
Namun, ada satu hal yang perlu kamu pahami, Beauties. Meskipun membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah hal yang tidak baik, namun, rupanya ini adalah bagian dari sifat manusia, menurut psikolog Dr. Cortney Warren.
“Perbandingan sosial merupakan kecenderungan manusia yang sangat alami,” jelasnya. “Yang menurut saya penting untuk digarisbawahi adalah bahwa membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah hal yang wajar, dan konsekuensi dari perbandingan tersebut dapat bermanfaat/adaptif atau merugikan/maladaptif.”
“Tujuannya bukanlah untuk berhenti membandingkan (karena saya tidak yakin itu merupakan kemungkinan yang masuk akal) tetapi untuk memastikan bahwa cara Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain akurat dan bermanfaat (bukan menyimpang atau merugikan),” ujar Dr. Warren.
Orang yang benar-benar cerdas mungkin mengukur diri mereka sendiri terhadap orang lain, tetapi mereka tidak membiarkan perbandingan tersebut membuat mereka merasa gagal dan rendah diri lalu berputus asa. Mereka tahu bahwa setiap orang memiliki jalan mereka sendiri, yang mereka jalani dengan kecepatan mereka sendiri.
Keberhasilan orang lain tidak menghalangi mereka untuk mencapai versi kesuksesan mereka sendiri. Orang yang benar-benar cerdas berfokus pada pertumbuhan diri alih-alih rasa iri, karena mereka tahu itulah yang pada akhirnya akan membawa mereka untuk menggapai kesuksesan.
Menunggu
Terjebak di kemacetan, menunggu antrean makanan, menunggu lift datang, adalah hal yang mungkin tampak menjemukan. Bahkan, sebagian orang bisa menjadi marah dan mengeluh tanpa henti karena harus menunggu.
Namun, orang cerdas tidak akan mengeluh akan hal-hal tersebut. Mereka paham betul bahwa kemacetan hingga antrean panjang bukanlah sesuatu yang bisa mereka kontrol. Mereka paham bahwa yang bisa mereka kontrol adalah reaksi mereka terhadap hal tersebut.
Meski berdiri dalam antrean panjang atau terjebak di kemacetan terasa seperti membuang-buang waktu, orang-orang yang benar-benar cerdas memahami bahwa itu adalah bagian yang tidak dapat dihindari dari kehidupan.
Alih-alih marah, mereka akan memanfaatkan waktu menunggu ini dengan berbagai cara. Mulai dari merenungkan hari mereka, membuat to-do-list di dalam kepala, hingga membiarkan imajinasi mereka mengembara untuk menemukan ide-ide cemerlang. Mereka mampu mengubah waktu 'membosankan' menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Ketidaksempurnaan Diri
Tidak ada manusia yang sempurna. Kamu pasti sudah sering mendengar pernyataan tersebut, bukan?
Tentu bukan hal yang mudah menerima ketidaksempurnaan dalam diri ini. Kamu mungkin terbiasa mengeluh soal penampilan fisik yang jauh dari apa yang kamu inginkan. Akibatnya, kamu merasa tidak percaya diri dan merasa sulit untuk mencintai diri sendiri.
Orang cerdas tidak mengeluh tentang ketidaksempurnaan mereka sendiri. Mereka telah belajar untuk melepaskan ekspektasi apa pun tentang kesempurnaan, karena itu adalah standar yang tidak dapat dicapai yang hanya menyebabkan tekanan dan kerusakan pada harga diri mereka.
Psikolog Dr. Judith Tutin menguraikan mengapa menjadi sempurna sebenarnya tidak membuat siapa pun lebih bahagia. "Ketika orang-orang begitu terpaku pada gagasan kesempurnaan, kritik diri dan rasa malu menjadi bagian dari wilayah itu — Anda pikir Anda tidak sempurna, itu salah Anda karena Anda tidak cukup baik, dan Anda orang yang buruk. Anda menghindari situasi di mana Anda mungkin membuat kesalahan atau salah langkah, jadi Anda tidak pernah mencoba sesuatu yang baru. Anda tidak memberi tahu siapa pun ketika Anda membuat kesalahan karena itu akan terlalu memalukan."
Orang yang benar-benar cerdas menerima diri mereka sepenuhnya, yang berarti menerima bahwa mereka memiliki kekurangan. Kesempurnaan bukanlah tujuan yang realistis.
Tantangan Tak Terduga
Hidup terkadang penuh kejutan, termasuk soal masalah dan tantangan. Kamu pasti paham bahwa hidup tak melulu hanya soal kebahagiaan. Ada pula yang namanya rintangan, kesedihan, dan hal-hal tak enak lainnya yang membuat kita menjadi gemar mengeluh.
Namun, orang cerdas tidak pernah mengeluh tentang tantangan tak terduga yang menghampiri mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan hidup tidaklah mulus, dan mereka menyadari bahwa menghadapi tantangan membantu mereka untuk tumbuh menjadi diri mereka yang paling baik dan autentik.
Psikolog Dr. Cortney Warren menggambarkan autentik sebagai "menjadi diri sendiri dan bertindak dengan cara yang mencerminkan inti jati diri kita". Ia mengatakan bahwa hidup autentik telah terbukti berkorelasi positif dengan pemenuhan hidup dan kesejahteraan psikologis.
"Benar-benar mengeksplorasi siapa diri kita sepanjang hidup dan bertindak sesuai dengannya dapat menjadi hal yang menakutkan," Dr. Warren mengakui. "Menjadi autentik berarti terbuka terhadap informasi baru tentang diri Anda. Setiap hari, luangkan waktu untuk mengamati pikiran, perasaan, dan perilaku Anda."
(Source: beautynesia. id)